Proposal kualitatiff
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala
secara holistic-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk
laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk
narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan cirri-ciri
naturalistic yang penuh keotentikan.
Bagian ini memuat uraian tentang
latar belakang penelitian, untuk maksud apa peelitian ini dilakukan, dan
apa/siapa yang mengarahkan penelitian.
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan
atau topik-topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila
digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan
yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan
diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung
oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai
dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik
yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan.
3. Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini,
sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.
Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di
lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran
umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif,
penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau
penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif
peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan
penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
5. Kegunaan
Penelitian
Pada bagian
ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan
ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian
dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang
diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa
penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah
penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran
peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis
data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian II peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan
singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi
teoretik, yaitu landasan berfikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya
fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik
seni (hermeneutik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang
digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif,
ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas.
b. Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak
sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula
digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai
instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian
kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti ini harus dilukiskan secara
eksplisit dalam laopran penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti
sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di samping
itu perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai
peneliti oleh subjek atau informan.
c. Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi
karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti
memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya
letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur
organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan
topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan
hal-hal yang bermakna dan baru. Peneliti kurang tepat jika megutarakan
alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di
situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
d. Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, da
teknik penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut
meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang
dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan
informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya
dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik
bola salju (snowball sampling).
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif
harus digunakan dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan
pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan
untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada
situasi, subjek, informan, dan waktu.
e. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang
digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas da struktur. Fidelitas mengandung
arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video
memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki fidelitas
kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi
dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis
rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada
bagian ini. Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan keabsahan data
dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data.
f. Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan
pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan
dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini
melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta
pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang
dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan
setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain,
analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini
peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika.
Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang
operasional, misalnya matriks dan logika.
g. Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk
memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang
absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan mengunakan teknik-teknik
perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam,
triangulasi(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan
sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan
anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke
latar lain (transferrability), ketergantungan pada konteksnya (dependability),
dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability) .
h. Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikann proses pelaksanaan penelitian mulai
dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai
pada penulisan laporan.
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus
sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan
sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam
daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam skripsi,
tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan
daftar rujukan.
Unsur yang ditulis secara berurutan meliputi:
1. nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir,
nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik,
2. tahun penerbitan
3. judul, termasuk subjudul
4. kota tempat penerbitan,
dan
5. nama penerbit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar