Cari Blog Ini

Rabu, 29 Februari 2012

MAKALAH Sistem Ekonomi Islam KERJA ATAU USAHA


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Bekerja adalah kewajiban setiap muslim. Sebab dengan bekeja setiap muslim dapat mengaktualisasikan kemuslimannya sebagai manusia, makluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dan mulia di muka bumi
            Jika setiap muslim bekerja dengan baik , maka ia sudah melakukan ibadah kepadaNya setiap pekejaan baik yang dilakukan muslim karena Allah, berarti ia sudah melakukan kegiatan jihad fi sabilillah
فإذا قضيت الصلوة فانتشروا فىالارض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون
Artinya;
 Apabila sudah ditunaikan shalat,maka hendaklah kamu bertebaran di muka bumi dan carilah karunia allah dan ingatlah allah sebanyak banyaknya supaya kamu beruntung (62:10 ).
            Untuk menggapai keberuntungan hidup, tidaklah hanya cukup tenggelam dalam masalah Ibadah Formal atau ritual saja. Tetepi hendaknya dimanifestasikan dalam Ibadah Actual. Tafsiran ayat “ bertebaran di muka bumi” memberikan  efek batin untuk menjadikan diri kita sebagai sosok manusia yang memiliki achievement tinggi 

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kerja menurut islam?
2. Apa pekerjaan yangp paling baik menurut agam islam?

C. Tujuan Pembahasan
Bahwa tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian kerja atau usah menurut agama islam dan untuk mengetahui pekerjaaan yang paling baik menurut islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kerja
            Kerja dalam kaitanya dengan tema ekonomi berarti sebuah kegiatan yang dilakukan manusia dalam rangka memenuhui kebutuhan hidupnya. Hampir di setiap sudut kehidupan kita akan menyaksikan orang yang bekerja. Mereka melakukan aktifitas, tetapi lihatlah bahwa setiap aktifitasnya ada sesuatu yang dikejar, ada tujuan serta usaha ( ikhtiyar ) yang sangat bersungguh- sungguh untuk mewujudkan aktifitasnya mempunyai arti.
 Walaupun demikian, tidaklah semua aktifitas manusia dapat dikategorikan sebagai bentuk pekerjaan. Karena di dalam makna pekerjaan terkandung tiga aspek yang harus dipenuhi, yaitu;
1)      bahwa aktifitasnya dilakukan karena dorongan tanggung jawab ( motivasi )
2)      bahwa apa yang dilakukan tersebut dilakkukan karena kesengajaan, sesuatu yang di rencanakan
3)      bahwa yang dilakukan itu, di karenakan ada sesuatu arah dan tujuan yang luhur, bukan hanya sekedar kepuasaan biologis semata.
Disisi lain makna “bekerja “ adalah suatu upaya sungguh-sungguh, dengan menyerahkan seluruh aset, fikir dan dzikirnya untuk mengaktulisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba allah yang harus menundukkaan dunia  dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik, atau dengan kata lain dapat juga kita katakan bahwa hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya
            bahwa yang dimaksud dengan kualitas hidup islami adalah sebuah lingkungan yang dilahirkan dari semangat Tauhid, yang dijabarkan dalam bentuk pekerjaan ( amal sholih )
mengingat amal saleh tersebut, harus bersifat actual jelas dan tampak, maka di dalam semangat diri pribadi muslim tersebut terkandung motivasi, arah rasa dan rasio yang seluruh itu di manifestasikan dalam bentuk tindakan ( action )
kita dapat meringkas dalam bentuk rumusan sebagai berikut:

KHI = T, AS (M, A, R, A)

KHI     = Kualitas hidup islami
T          = Tauhid
AS       = Amal saleh
M         = Motivasi
A         = Arah Tujuan ( Aim and goal/objectives )
R         = Rasa dan Rasio ( fakir dan dzikir )
A         = Action, Actualization

B. Bekerja Sebagai Fitrah Manusia
Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas manusia, sehimgga bekerja yang didasarkan pada prinsip- prinsip Iman Tauhid bukan hanya menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat dirirnya sebagai hamba Allah, yang mengelola seluruh alam sebagai bentuk dari cara dirinya menysukuri kenikmatan dari Allah
Apabila bekerja itu sebagai fitrah manusia, maka jelaslah bahwa manusia yang enggan bekerja, malas dan tidak mendayagunakan seluruh potensi diri untuk menyatakan keimananan dalam bentuk amal kreatif, sesunguhnya dia itu melawan fitrah dirinya sendiri, menurunkan derajat identitas sebagai manusia, untuk kemudian runtuh dalam kedudukan yang lebih hina dari binatang.

C. Bekerja Sebagai Kekuatan Iman
Bekerja sebagai manifestasi kekuatan iman. Karena doronga firman Allah yaitu;
قل يا قوم اعملوا على مكانتكم إنى عامل فسوف تعلمون

Artinya;
Katakanlah: hai kaumku sesuai dengan keadaanmu masing-masing. Sesungguhnya akupun bekerja, maka kelak kamu akan mengetahui.

            Ayat tersebut adalah perintah dan karenanya mempunyai nilai hukum wajib untuk dilaksanakan. Siapapun mereka yang secara pasif berdiam diri tidak mau berusaha untuk bekerja, maka ia telah menghujat perintah Allah, dan sada atau tidak, sesungguhnya orang tersebut telah menggali kubur kenistaan bagi dirinya.
            Dengan kata lain seorang muslim haruslah memiliki semangat untuk manusia yang diperhitungkan. Mampu memberikan pengaruh kepada alam sekitarnya (rahmatan lil ‘alamin)

D. Bekerja Untuk Mencari Karunia Allah
Bekerja untuk mencari karunia Allah, menjebol kemiskinan meningkatkan taraf hidup dan martabat serta harga diri adalah merupakan nilai ibadah yang esensial, karena Nabi bersabda: “kemiskinan itu sesungguhnya lebih mendekati kepada kekufuran’.
Konotasi dan pengertian bekerja hendaknya jangan ditafsirkan  sebagai penerima upah belaka atau jangan pula diartikan bahwa bekerja itu adalah setara dengan bekerja secara formal
Bekerja adalah segala aktifitas dinamis dan mempunyai tujuan untukmemmenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani) dan didalam mencapai tujuanya tersebut dia berupaya dengan penuh kesunguhan untuk mewujudkan prestasi  yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah.
Dikatakan sebagai aktifitas dinamis, mempunjyai makna bahwa seluruh kegiatan yang dilakukan sebagai seorang muslim harus penuh dengan tantangan, tidak monoton, dan selalu berupaya untuk mencari terobosan-terobosan baru   (innovative) dan tidak merasa puas dalam berbuat kebaikan.
Pokoknya harus tertanam dalam keyakinan kita bahwa bekerja itu adalah amanah Allah, sehingga ada semacam sikap mental yang tegas pada diri pribadi muslim bahwa;
1)      Karena bekerja adalah Amanah, maka dia akan bekerja dengan kerinduan dan tujuan agar pekerjaannya tersebut menghasilakan sesuatu yang Optimal
2)      Ada semacam kebahagian dalam melaksanakan pekerjaan, karena dengan bekerja dia telah melaksanakan amanah Allah
3)      Tumbuh kreativitas untuk mengembangkan dan memperkaya dan memperluas pekerjaanya
4)      Ada rasa malu hati apabila pekerjaanya tidak dia laksanaakan dengan baik, karena hal ini berarti sebuah pengkhianatan terhadap amanah Allah

E. Pekerjaan Yang Paling Baik
Islam memandang kerja atau usaha (amal ) sebagai sesuatu yang sangat penting dan  merupakan kemuliaan. Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk bekerja dengan giat. Banyak ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW yang memerintahkan untuk bekerja. Bahkan terhadap pekerjaan manusia tuhan akan selalu memantaunya. Dan hasil dari pekerjaan itu akan di kembalikan kepada manusia baik buruknya
ketika islam sangat menekankan kerja, lalu pekerjaan apakah yang paling utama? Terhadap pertanyaan itu ada sebuah hadist yang menyatakan bahwa;
Pekerjaan yang paling utama menurut Nabi Muhammad SAW adalah usaha seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan semua jual beli yang bersih.

أنَّ النَّبِى صلى الله عليه وسلم سُئِلَ أَيُّ الكَسْبِ اَطْيَبُ؟  قال : عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُوْرٍ
            Hadist di atas tidak secara jelas mengkategorikan jenis usahanya melainkan hanya menyebutkan prinsip usaha yaitu yang dilakukan oleh tangannya sendiri dan jual bali yang bersih.
             Jenis usaha yang disebutkan di akhir ( perdagangan yang bersih ) tidak banyak menimbulka interpretasi, karena telah jelas bahwa jual beli yang di maksud adalah jual beli yang terhindar dari kebohongan dan sumpah palsu
            Definisi jenis usaha sendiri  ada pendapat  ulama’ tentang beberapa prinsip yang dapat di jadikan sebagai karakteristik sebagai usaha yang baik yaitu;
1.      Usaha dengan tangan sendiri, di maksud bahwa usaha tersebut disesuaikan dengan tabi’at manusia (pekerja ) itu sendiri. Misalnya,  tabi’at manusia (pekerja) itu adalah pertanian maka yang paling baik adalah bidang pertanian. Namun istilah tersebut juga dapat memberikan isyarat bahwa kerja yang paling baik adalah kerja yang bersifat Independen, tidak dalam naungan orang lain, hal ini memotivasi seorang muslim untuk menjadi Pioneer atas berbagai macam usaha

2.      Usaha yang disertai dengan Tawakkal, maksudnya adalah setiap usaha harus disertai dengan penyerahan diri kepada Tuhan. Usaha merupakan medan pertaruhan yang tidak bisa dipastikan keberhasilanya. Oleh karena itu sikap tawakal dalam bekerja menjadi bagian penting dari sebuah usaha yang baik.

3.      Usaha dilakukan untuk menegakkan nilai-nilai islam, memberikan arti bahwa usaha itu mesti disemangati oleh etika Islam. Isalm merekomendasikan nilai-nilai etika seperti larangan menipu, melakukan riba, sumpah palsu, berbohang, menimbun barang dan sebagainya. Prinsip ini menjadi salah satu prasyarat sebuah usaha dinamakan baik, karena mentranformasikan nilai-nilai etika tersebut dalam sebuah kerja yang dapat menghindarkan masyarakat dari kerugian salah satu pihak.  





           
 




BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Kerja dalam kaitanya dengan tema ekonomi berarti sebuah kegiatan yang dilakukan manusia dalam rangka memenuhui kebutuhan hidupnya. disisi lain makna “bekerja “ adalah suatu upaya sungguh-sungguh, dengan menyerahkan seluruh aset, fikir dan dzikirnya untuk mengaktulisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba allah yang harus menundukkaan dunia  dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik, atau dengan kata lain dapat juga kita katakana bahwa hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya
Islam memandang kerja atau usaha (amal ) sebagai sesuatu yang sangat penting dan  merupakan kemuliaan. Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk bekerja dengan giat. Banyak ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW yang memerintahkan untuk bekerja.
ketika islam sangat menekankan kerja, lalu pekerjaan apakah yang paling utama? Terhadap pertanyaan itu ada sebuah hadist yang menyatakan bahwa; Pekerjaan yang paling utama menurut Nabi Muhammad adalah usaha seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan semua jual beli yang bersih.










DAFTAR PUSTAKA

- Toto Tasmasa, Drs, Etos Kerja Pribadi Muslim, PT Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta, 1995
- Dede Nurrohman, M.ag, Diktat Sistem Ekonomi Islam, STAIN Tulungagung.
- Ibnu Hajar Asqolani, Bulughul Maram, Toko Kitab Hidayah, Surabaya

1 komentar:

  1. Aqliyah Islamiyah adalah pola berfikir atas dasar Islam, yaitu hanya menjadikan Islam sebagai tolok ukur universal bagi pemikiran-pemikirannya tentang kehidupan. Sedangkan Nafsiyah Islamiyah adalah pola sikap yang menjadikan seluruh kecenderungannya atas dasar Islam, yaitu hanya menjadikan Islam sebagai satu-satunya tolok ukur universal pada saat memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

    BalasHapus